Sunday, May 6, 2012
Ujian Nasional (UN) telah serentak dilaksanakan 16-19 April lalu di masing-masing sekolah. Demikian pula di Madrasah Aliyah Darul Huda Mayak Ponorogo . Meski yang mengikutiujian hanya mereka yang duduk di kelas XII, akan tetapi 4 hari itu juga menjadikenangan bagi adik-adik kelas mereka. 4 hariadalah hari yang sayang untuk dilewatkan hanya untuk meliburkan diri menghormati para kakak kelas mereka menempuh ujian. Oleh karenanya Madrasah AliyahDarul Huda mendelegasikan pengurus OSIS, Dewan Ambalan dan Palang Merah Remaja untuk mengorganisir rangkaian acara yang bermanfaat bagi para siswi.
Beberapa waktu yang lalu, Pengurus Pondok Putri mendapat undangan untuk mengikuti pelatihan membuat aksesoris dari beberapa mahasiswi Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya di Yayasan yatim piatu al Ikhlas. Kegiatan ini adalah kerjasama mahasiswi ITS dengan Kementrian Pendidikan dalam rangka pengabdian masyarakat. Para mahasiswi yang notabene juga berlabel santri itu mengajukan objek pengabdiannya di kalangan pesantren salaf untuk menumbuhkembangkan jiwa kewirausahan santri. Terhitung kurang lebih perwakilan dari 10 pondok salaf sekitar kota Ponorogo menghadiri pelatihan yang digelar 1 hari tersebut.
Berbekal latihan singkat dari Pengurus Pondok Putri yang mengikuti pelatihan, pengurus OSIS sudah mumpuni memandu rekan-rekan sebayanya menyulap sejumlah manik-manik menjadi bros cantik. Latihan singkat ini adalah tanggung jawab yang diembankan pada mereka untuk membagikan ilmu yang didapatkan dari pelatihan tersebut. Rangkaian acara ini mulai hariSenin 16 April 2012 dengan agenda yang berbeda bagimasing-masing tingkatan kelas. Kelas X MA dijadwalkan mengikuti pelatihan membuat bros daribahan manik-manik dan kain kaca. Tak kurang dari 300 siswi masing-masingnya membuat bros kecil berbentuk lebah yang berbahan manik-manik dan kainkaca. Materiselengkapnya dapat dilihat disini.
Sedangkan kelas XI MA senin pagi itu dijadwalkan membuat hantaran pengantin. Bertempat di Aula KBIH dibimbing oleh pengurus OSIS yang telah berlatih sebelumnya, sederet hantaran pengantin terjajar di meja hasil karya mereka. Bahan hantaran berasal dari masing-masing siswi berupa, mukena, sajadah, tasbih, handuk, jilbab, baju dan sebagainya. Adapun alasnya disiapkan oleh pengurus OSIS berupa kardus yang disulap dengan berbagai aksesoris. Materiselengkapnya silahkan klik disini.
Keesokan harinya jadwal berganti bagi kedua tingkatan kelas tersebut. Kelas X yang kegiatannya di pusatkan di Pondok Putri Gedung Mina, Selasa pagi membuat hantaran pengantin. Sedangkan kelas XI membuat bros daribahan manik-manik dan kain kaca. Acara ini dipilih untuk memberdayakan potensi santri agar mempunyaijiwa entrepreneurship yang kreatif dan inovatif. Sehingga kelak memiliki ketrampilan ketika hidup di tengah-tengah masyarakat.
Dua hari terakhir di isi kegiatan outdoor oleh PMR dan Dewan Ambalan. Rabu pagi sebelum pukul 7, para peserta Lomba Antar Sangga telah dibariskan olehDewan Ambalan di depan gedung Madinah guna pemberangkatan. Demikian juga anggota PalangMerahRemaja yang hari melaksanakan kegiatan bertajuk Lamda (Lintas Alam Darul Huda). Sesuai jadwal, seluruh peserta Lomba Antar Sangga diberangkatkan ke Lapangan KODIM. Lomba antar sangga ini meliputi cerdas cermat, pionering, optis, swis dan lain sebagainya.
Adapun para anggota organisasi berlambang palang merah itu memilih jalur berbeda. Setelah melewati beberapa pos, pos terakhir berada di bendung Cokromenggalan.mater-materi mengenai PMR telahdikemas berbeda di masing pos. Seperti pembuatan tandu, cara yang benar dalam mengevakuasi korban, cara memakaikan perban bagi korban kecelakaan dan lain sebagainya. Hari itu mereka menjelajah alam kota Ponorogo yang masih menyimpan kesejukan disekitar bendung Cokromenggalan.
Kamis 19 April kegiatan di pusatkan di Lapangan KODIM. Beberapa outbond digelar untuk memeriahkan acara penutupan rangkain acara tersebut. Ada perwakilan kelas yang asyik dengan bermain hulahup. Adapula yang berjuang keras dengan tim nya memecahkan balon tim lawan. Acara ini ditutup dengan pembagian hadiah. Hadiahnya cukup istimewa, sekarung buah semangka merah telah disiapkan panitia bagi kelas yang berhasil menjuarai games tersebut. Dan bros yang telah dibuat masing-masing anak dikembalikan sebagai kenang-kenangan hasih kreatifitas masing-masing dari mereka. Dan acara pun ditutup dengan bacaan hamdalah dan kafarat al majlis.